Kamis, 02 Januari 2014

TUGAS SOFTSKILL 3 : BAHASA INDONESIA


  • PENGERTIAN PARAGRAF ( ALINEA )

Paragraf adalah suatu bagian dari bab pada sebuah karangan atau karya ilmiah yang mana cara penulisannya harus dimulai dengan baris baru. Paragraf dikenal juga dengan nama lain alinea. Paragraf dibuat dengan membuat kata pertama pada baris pertama masuk ke dalam (geser ke sebelah kanan) beberapa ketukan atau spasi. Demikian pula dengan paragraf berikutnya mengikuti penyajian seperti paragraf pertama.Ada berbagai macam paragraf diantaranya :

Paragraf Campuran adalah paragraf yang dimulai dengan mengemukakan persoalan pokok atau kalimat topik kemudian diikuti kalimat-kalimat penjelas dan diakhiri dengan kalimat topik.Kalimat topik yang ada pada akhir paragraf merupakan penegasan dari awal paragraf.
Contoh:
Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat dilepaskan dari komunikasi. Kegiatan apa pun yang dilakukan manusia pasti menggunakan sarana komunikasi, baik sarana komunikasi yang sederhana maupun yang modern. Kebudayaan dan peradaban manusia tidak akan bisa maju seperti sekarang ini tanpa adanya sarana komunikasi.

Paragraf Deskriptif/Naratif/Menyebar adalah paragraf yang tidak memiliki kalimat utama. Pikiran utamanya menyebar pada seluruh paragraf atau tersirat pada kalimat-kalimat penjelas.
Contoh:
Di pinggir jalan banyak orang berjualan kue dan minuman. Harganya murah-murah, Sayang banyak lalat karena tidak jauh dari tempat itu ada tumpukan sampah busuk. Dari sampah, lalat terbang dan hinggap di kue dan minuman. Orang yang makan tidak merasa terganggu oleh lalat itu. Enak saja makan dan minum sambil beristirahat dan berkelakar.



  • MACAM-MACAM ALINEA
Macam-macam alinea itu ada tiga yaitu :

1. Alinea Pembuka
Alinea pembuka merupakan bagian dari sebuah wacana atau karangan yang paling pertama kita temui. oleh karena situ, sebaiknya alinea pembuka itu disusun secara menarik agar memunculkan rasa ingin tahu kepada para pembaca. Dalam alinea pembuka sangat diharapkan dapat membimbing para pembaca untuk memasuki suatu jalan cerita atau isi dari wacana atau dengan kata lain alinea pembuka ini menyiapkan para pembaca untuk memasuki alinea isi. Rumusan alinea pembuka yang baik akan menjadi pedoman untuk pengembangan karangan menuju tingkat selanjutnya. Dengan pedoman itu maka akan tercapainya suatu kepaduan pada dalam sebuah wacana atau karangan.

2. Alinea Isi
Alinea isi merupakan suatu ide pokok beserta pengembangannya dalam sebuah wacana atau karangan. Oleh karena itu, alinea isi merupakan bagian yang esensial dalam suatu wacana atau karangan. Maksudnya adalah alinea isi menjelaskan dengan cara menguraikan bagian-bagian ide pokok tersebut. Dalam menjelaskannya harus disusun dengan berurutan dan sesuai dengan asas-asas penalaran yang masuk akal atau logis.

3. Alinea Penutup
Alinea penutup merupakan alinea-alinea yang mengakhiri atau menutup suatu wacana atau karangan. Alinea ini merupakan kebulatan dari masalah-masalah yang dikemukakan pada bagian wacana atau karanan sebelumnya. Selain itu alinea penutup juga harus mengandung kesimpulan yang benar-benar mengakhiri uraian wacana atau karangan tersebut. Karena bertugas untuk mengakhiri suatu wacana, maka alinea penutup yang baik ialah yang tidak terlalu panjang, tetapi juga tidak terlalu pendek. Akan tetapi, alinea penutup harus menimbulkan kesan tersendiri bagi para pembaca.

3 bagian tersebut sangatlah penting untuk membuat pembaca agar tertarik membaca hingga sampai pada bagian akhir. Karena jika bagiannya saja tidak sesuai pastinya pembaca akan menjadi kurang tertarik untuk membaca.

  • SYARAT-SYARAT PEMBENTUKAN ALINEA
Ada 4 syarat - syarat dari alinea yaitu :

  1.  Kesatuan, maksudnya semua kalimat yang membina alinea itu secara bersama-sama menyatakan satu hal suatu hal tertentu.
  2. Koherensi, (kekompakan hubungan antara sebuah kalimat dengan kalimat yang lain yang membentuk alinea itu).
  3. Perkembangan alinea, (perkembangan alinea adalah penyusunan/ perician daripada gagasan-gagasan yang membina alinea-alinea itu) 
  4. Efektif, dengan penggunaan kalimat yang efektif, maka ide akan disampaikan secara tepat.

  • MACAM DAN CARA MENEMPATKAN KALIMAT TOPIK
Beberapa jenis kesalahan yang sering ditemukan dalam merumuskan kalimat topik. Pertama, rumusan kalimat topik yang berupa pernyataan topik atau masalah yang akan dibicarakan. Pertama, Rumusan itu berujud pengumuman tentang masalah yang dibahas dalam paragraf. Contoh rumusan ini tampak seperti di bawah ini.

(1) Di bawah ini dibahas penyebab demoralisasi.
(2) Pada bagian ini akan dibicarakan gelombang kriminal di lota besar.
(3) Generasi bayi tabung merupakan pokok masalah yang akan disajikan pada bagian ini.
(4) Bagian ini menguraikan masalah debirokratisasi di negara-negara berkembang.

Contoh-contoh kalimat di atas merupakan contoh yang berupa pernyataan topik. Kalimat topik semacam itu hendaknya diubah dengan memberi pembatas yang sesuai. Kalimat topik yang demikian tidak banyak membantu dalam memilih kalimat penjelas.

Kedua, kalimat topik terlalu luas.Kalimat topik yang luas itu sangat cocok sebagai rumusan tesis sebuah karangan. Rumusan kalimat topik paragraf yang terlalu luas akan mempersulit dalam mempertahankan keutuhan paragraf. Selain itu, kalimat topik yang demikian itu juga mempersulit dalam mencari ide penjelasnya, karena memerlukan penjelas yang tidak sedikit. Contoh rumusan kalimat topik yang terlalu luas itu dapat dilihat di bawah ini.

(1) Kriminal merupakan masalah utama di kota besar.
(2) Generasi bayi tabung mampu mengubah sejarah kemanusiaan.
(3) Orang tuaku berpengaruh besar dalam seluruh kehidupanku.
(4) Pembaharuan politik Indonesia yang dilakukan pemerintah tidak disetujui DPR.

Rumusan kalimat topik seperti di atas terlalu luas bila untuk menulis paragraf. Rumusan kalimat itu sangat cocok untuk menulis karangan besar, misalnya buku atau artikel. Oleh sebab itu, kalimat topik yang demikian itu hendaknya dihindari dalam paragraf.

Ketiga, rumusan kalimat topik terlalu sempit. Kalimat topik yang terlalu sempit tidak memberi kesempatan untuk memberi ruang gerak dalam memilih ide penjelas. Akibatnya, tidak ada ide penjelas yang dapat mendukung ide pokoknya. Kalimat topik itu akan berdiri sendiri tanpa kalimat pendukung. Kalimat topik yang demikian itu sering dikatakan berakhir dengan kematian. Artinya, kalimat topik itu sudah tidak mungkin diterangkan lagi. Rumusan kalimat topik yang sempit itu seperti contoh di bawah ini.

(1) Orang tuaku hanya mempunyai seorang anak.
(2) Baju yang kupakai merah muda.
(3) Kucingku berwarna hitam.
(4) Aku kemarin membaca buku Sejarah Indonesia.

Rumusan kalimat topik yang demikian itu termasuk rumusan yang terlalu sempit. Kalimat topik yang demikian itu terlalu khusus, sehingga tidak ada penjelas yang perlu menjelaskannya. Oleh sebab itu, kalimat topik yang demikian itu harus dihindari, agar paragraf tidak berakhir dengan kematian penjelas.

Keempat, rumusan kalimat topik kabur. Rumusan yang kabur dapat menimbulkan bermacam-macam tafsiran makna. Rumusan kalimat topik yang kabur biasanya menampilkan dua hal atau lebih yang bertentangan (kontroversial). Karena bertentangan itulah rumusan itu dapat menimbulkan berbagai masalah. Contoh rumusan yang demikian itu dapat diperiksa di bawah ini.

(1) Bayi tabung mempunyai banyak keuntungan, tetapi dapat mendatangkan banyak masalah.
(2) Orang tuaku sering membantu dalam memecahkan masalah studiku, meskipun aku tak mengharapkannya.
(3) Pencurian sepeda motor merupakan tantangan polisi, tetapi polisi banyak memperoleh keuntungan.

Rumusan kalimat topik di atas kabur. Dalam kalimat itu terdapat dua hal yang bertentangan, sehingga tidak memperlihatkan adanya fokus pembicaraan. Sebaliknya, pertentangan itu tidak dirumuskan dalam kalimat topik.




  • PERKEMBANGAN ALINEA 

Pengembangan paragraf sangat berkaitan erat dengan posisi kalimat topik karena kalimat topiklah yang mengandung inti permasalahan atau ide utama paragraf. Pengembangan paragraph deduktif, misalnya, yang menempatkan ide/gagasan utama pada awal paragraf, pasti berbeda dengan pengembangan paragraf induktif yang merupakan kebalikan dari paragraf deduktif. Demikian juga dengan tipe paragraf yang lainnya.
            Selain kalimat topik, pengembangan paragraf berhubungan pula dengan fungsi paragraf yang akan dikembangkan: sebagai paragraf pembuka, paragraf pengembang, atau paragraf penutup. Fungsi tersebut akan mempengaruhi pemilihan metode pengembangan karena misi ketiga paragraf tersebut dalam karangan saling berbeda.
Metode pengembangan paragraf akan bergantung pada sifat informasi yang akan disampaikan,yaitu: persuasive, argumentatif, naratif, deskriptif, dan eksposisi. Metode tersebut sudah pasti digunakan untuk mengembangkan alinea argumentatif, misalnya akan berbeda dengan naratif.
Setelah mempertimbangkan factor tersebut barulah kita memilih salah satu metode pengembangan paragraf yang dianggap paling tepat dan efektif. Diantara banyak metode pengembangan  paragraf  yang terdapat di dalam buku – buku komposisi, disini diangkat enam metode yang umum dipakai untuk mengembangkan alinea dalam penulisan karangan. Metode yang dimaksud adalah : metode definisi, metode contoh, metode sebab-akibat, metode umum khusus, dan metode klasifikasi.
1) Metode Definisi
     Yang dimaksud dengan definisi adalah usaha penulis untuk menerangkan pengertian/konsepistilah tertentu. Untuk dapat merumuskan definisi yang jelas, penulis hendaknya memperhatikan klasifikasi konsep dan penentuan cirri khas konsep tersebut. Satu hal yang perlu diingat dalam membuat definisi, kita tidak boleh mengulang kata atau istilah yang kita definisikan di dalam teks definisi itu

2) Metode Proses
     Sebuah paragraf dikatakan memakai metode proses apabila isi alinea menguraikan suatu proses. Proses ini merupakan suatu urutan tindakan atau perbuatan untuk menciptakan atau menghasilkan sesuatu. Bila urutan atau tahap – tahap kejadian berlangsung dalam waktu yang berbeda, penulis harus menyusunnya secara runtut (kronologis). Banyak sekali peristiwa atau kejadian yang prosesnya berbeda satu sama lainnya. Proses kerja suatu mesin , misalnya, tentu berbeda sangat jauh dengan proses peristiwa sejarah.

3) Metode Contoh
     Dalam karangan ilmiah, contoh dan ilustrsi selalu ditampilkan. Contoh-contoh terurai, lebih-lebih yang memerlukan penjelasan rinci tentu harus disusun berbentuk paragraf.

4) Metode Sebab-Akibat
     Metode sebab-akibat atau akibat-sebab (kausalitas) dipakai untuk menerangkan suatu kejadian dan akibat yang ditimbulkannya, atau sebaliknya. Factor yang terpenting dalam metode kausalitas ini adalah kejelasan dan kelogisan. Artinya, hubungan kejadian dan penyebabnya harus terungkap jelas dan informasinya sesuai dengan jalan pikiran manusia. Metode kausalitas atau sebab-akibat umumnya tampil di tengah karangan yang berisi pembahasan atau analisis. Sifat paragrafnya argumentative murni atau dikombinasikan dengan deskriptif ata eksposisi.

5) Metode Umum-Khusus
     Metode umum-khusnya dan khusus-umum paling banyak dipakai untuk mengembangkan gagasan paragraf agar tampak teratur. Bagi penulis pemula, belajar menyusun paragraf dengan metode ini adalah yang paling disarankan. Pertimbangannya, di samping mengembangkan urutan umum-khusus relative lebih gampang,juga karena model inilah yang paling banyak dipakai dalam karangan ilmiah dan tulisan eksposisi seperti arikel dalam media massa.

6) Metode Klasifikasi
     Bila kita akan mengelompokan benda-benda atau non benda yang memiliki persamaan ciri seperi sifat, bentuk, ukuran, dan lain-lain, cara yang paling tepat adalah dengan metode klasifikasi. Klsifikasi sebenarnya bukan khusu untuk persamaan factor tersebut di atas, tetapi juga untuk perbedaan. Namun, pengelompokan tidak berhenti pada inventarisasi persamaan dan perbedaan. Setelah dikelompokan, lalu dianalisis untuk mendapatkan generalisasi, atau paling tidak untuk diperbandingkan atau dipertentangkan satu sama lainnya.


http://basotrangers.blogspot.com/2013/12/tugas-3-bahasa-indonesia-softskill.html



  • CONTOH ARTIKEL

Olahraga mempunyai peranan yang penting dalam menjaga kebugaran tubuh dan juga kesehatan. Bermacam macam olahraga bisa dilakukan agar tubuh sehat.  Jalan kaki, lari, bersepeda, renang adalah beberapa jenis olahraga yang baik. Selain menjaga kebugaran olahraga tersebut juga membuat jantung sehat.

Penyakit jantung adalah salah satu penyakit yang sering menyebabkan kematian. Bila dilihat dari faktor penyebabnya, penyakit jantung disebabkan oleh 2 faktor yaitu faktor genetis atau resiko keturunan dan faktor perilaku gaya hidup. Untuk faktor genetis sendiri juga tidaklah mutlak diturunkan, hanya saja menjadikan seseorang memiliki resiko lebih besar dibandingkan dengan yang tidak ada riwayat keturunan penyakit. Faktor gaya hidup mempengaruhi perilaku hidup, baik dari pola hidup maupun dari segi makanan. Gaya hidup tidak sehat dan juga makanan berlemak atupun penuh kolesterol bisa menyebabkan gangguan penyumbatan aliran darah yang bisa berakibat pada penyakit jantung.

Makanan yang mengandung kolesterol akan membuat aliran darah terganggu. Ketika aliran darah tidak lancar ataupun terganggu karena penyumbatan pada pembuluh darah, maka kerja jantung untuk memompa darah menjadi lebih berat. Hal tersebut akan mempunyai dampak kurang bagus untuk kesehatan jantung. Nah, jagalah pola makan dan juga olahraga secara teratur untuk memperlancar aliran darah.

Bila melihat dari jenis penyebabnya terutama yang kedua yaitu penyakit jantung karena gaya hidup dan pola makan, maka dengan merubah gaya hidup menjadi lebih sehat dan makan makanan yang sehat akan membantu pencegahan penyakit jantung. Beberapa makanan yang kaya kalium sangat bagus untuk kesehatan jantung, dan jangan lupa untuk mengurangi makanan dengan kadar garam tinggi.

Olahraga Yang Baik Untuk Kesehatan Jantung
Olahraga memang bagus untuk kesehatan dan juga kebugaran. Namun demikian tidaklah semua jenis olahraga yang bagus untuk membuat jantung sehat dan kuat. Pilihlah olahraga yang mempunyai ritme teratur dan tidak tergolong olahraga berat yang memacu kerja jantung tinggi. Berikut ini beberapa olahraga yang bagus untuk kesehatan jantung.

1. Jalan kaki

Biasakanlah jalan kaki dalam berbagai aktivitas, selain murah jalan kaki bagus untuk kesehatan. Bila lokasi kantor anda berdekatan dengan rumah, bisa memulai kegiatan jalan kaki ini, setiap hari jalan ke kantor. Rasakan manfaatnya untuk kesehatan.

2. Lari

Olahraga ini merupakan inti dari berbagai jenis olahraga yang saat ini dikenal. Lari sebetulnya adalah olahraga dasar yang bisa meningkatkan stamina, kebugaran, dan juga kekuatan. Untuk kesehatan jantung, lakukanlah lari dengan kecepatan tetap paling tidak selama 15 menit.

3. Bersepeda

Kegiatan ini sekarang mulai menjadi trend di kalangan orang yang ingin menjaga kesehatan. Melakukan aktivitas bersepeda untuk menjaga kesehatan jantung harus dilakukan dengan tempo yang teratur. Lakukan secara bertahap untuk mendapakan jantung yang sehat. Buat anda yang baru memulai untuk bersepeda jangan langsung melahap porsi besar. Sesuaikan dengan kemampuan anda dan juga kemampuan kerja jantung.

3.Berenang

Taukah anda bahwa berenang adalah olahraga yang bagus untuk kesehatan. Caranya sama dengan olahraga yang lain, lakukan dengan ritme yang tetap untuk memperkuat jantung. Sesuaikan dengan kemampuan dan lakukan secara bertahap untuk mendapatkan jarak tempuh yang jauh. Berenang juga merupakan salah satu olahraga yang membuat semua anggota badan bergerak.

Demikian artikel singkat tentang kesehatan jantung, khususnya olahraga yang bisa memperkuat jantung. Lakukan secara bertahap dan dengan tempo yang teratur. Imbangi juga dengan pola hidup sehat dan makanan yang bergizi.